Aku merasakan kecanggungan Bi Imah ketika menggenggam pen*sku. Seakan-akan tengah menimbang-nimbang “Mau diapakan benda ini?” “Dik*c*k dong Bi..” bisikku memohon. Seketika itu juga tangan Bi Imah mulai bergerak-gerak di dalam cel*na d*lamku. “Iya bi.. iyaahh.. lebih cepat bi.. lebih cepaat.” Tampaknya untuk soal k*c*k meng*c*k, Bi Imah lumayan berpengalaman. Ia juga tahu tempat sens*tif pria […]